Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah. Terdiri atas lebih dari tujuh belas ribu pulau, sumber daya laut dan pesisir Indonesia memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakatnya. Wilayah pesisir pantai sendiri merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sumber daya tersebut penyusunnya meliputi hamparan terumbu karang, padang lamun, rumput laut, mangrove dan biota yang ada di dalamnya. Sumber daya tersebut memiliki peran yang sangat besar sebagai penunjang ekosistem dan penyedian sumber makanan bagi masyarakat. Keanekaragaman dan kekayaan biota didalamnya bahkan turut meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat. Dari sisi lingkungan, sumberdaya tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas tanah dan ekosistem lain. Rusaknya salah satu sumberdaya tersebut berarti rusaknya kedua sumberdaya lain karena interkasi yang kuat antara sumberdaya satu dan lainnya.
Sebut saja sumber daya mangrove. Luas kawasan mangrove di Indonesia pada tahun 2005 mencapai 2.900.000 hektar. Dengan luas ini Indonesia merupakan negara dengan luas kawasan mangrove terbesar di Asia dan sekitar 19% total kawasan mangrove di dunia berada di Indonesia (FAO, 2007). Indonesia yang memiliki luas lautan yang membentang dari ujung Sabang sampai Merauke memiliki 18% dari jumlah terumbu karang di dunia. Dengan luas terumbu karang yang kurang lebih mencapai angka 60.000 km2. Potensi sumberdaya alam kelautan ini tersebar di seluruh Indonesia mengemban beragam nilai dan fungsi, antara lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai produksi (sumber bahan pangan dan ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung proses ekologis dan penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai dan melindungi pantai dari ancaman abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996). Untuk memahami secara riil, nilai yang terkadung pada suatu sumber daya, para ilmuan melakukan analisis ekonomi untuk mengetahui manfaat sumber daya tersebut bagi masyarakat. Analisis tersebut yaitu valuasi ekonomi sumber daya.
Valuasi Ekonomi Sumber Daya
Valuasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan baik atas nilai pasar (market value) maupun nilai non pasar (non market value). Penilaian ekonomi sumber daya merupakan suatu alat ekonomi (economic tool) yang menggunakan teknik penilaian tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang diberikan oleh suatu sumber daya alam. Tujuan dari penilaian ekonomi yaitu menunjukkan keterikatan antara konservasi sumber daya alam dan pembangunan ekonomi, maka valuasi ekonomi dapat menjadi suatu peralatan penting dalam peningkatan apresisasi dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan itu sendiri (Fauzi, 2010).
Barbier (1994) menjelaskan bahwa valuasi ekonomi dilakukan dengan membuat penilaian total (total economic value) dari nilai ekonomi pada pemanfaatan sumber daya (use value) dan nilai bukan pemanfaatan (non use value). Nilai pemanfaatan (use value) meliputi nilai penggunaan langsung (direct use value), nilai penggunaan tidak langsung (indirect use value), dan nilai pilihan (option value). Nilai bukan pemanfaatan (non use value) meliputi nilai keberadaan.
Berdasarkan penjelasan Barton (1994) dalam Adrianto (2004) didapat definisi nilai ekonomi yang meliputi :
1. Nilai guna langsung (direct use value) merupakan nilai yang didapatkan dari produksi atau konsumsi barang hasil pemanfaatan sumber daya secara langsung. Nilai guna langsung sumber daya mangrove meliputi pemanfaatan kayu dan pengambilan komoditas perikanan (ikan, kepiting dan udang) di kawasan mangrove.
2. Nilai guna tidak langsung (indirect use value) merupakan nilai yang diberikan atas manfaat fungsional sumber daya pada lingkungan atau masyarakat sekitar. Nilai tersebut meliputi nilai kawasan mangrove sebagai penahan intrusi air laut dan nilai penahan gelombang sebagai pengganti break even water atau manfaat lingkungan lain yang dirasakan masyarakat setempat.
3. Nilai pilihan (option value) adalah nilai manfaat sumber daya yang disimpan atau dipertahankan untuk tidak dieksploitasi sekarang demi kepentingan di masa mendatang. Nilai pilihan yaitu nilai keanekaragaman hayati flora dan fauna mangrove.
4. Nilai keberadaan (existence value) adalah nilai yang diberikan masyarakat kepada sumber daya atas berbagai manfaat yang mereka rasakan.
Nilai ekonomi total suatu sumber daya dirumuskan menjadi:
TEV = UV + NUV
= (DUV + IUV + OV) + EV
Keterangan :
TEV = Total Economic Value (Total Nilai Ekonomi)
UV = Use Value (Nilai Penggunaan)
NUV = Non Use Value (Nilai Bukan Penggunaan/Intristik)
DUV = Direct Use Value (Nilai Penggunaan Langsung)
IUV = Indirect Use Value (Nilai Penggunaan Tidak Langsung)
OV = Option Value (Nilai Pilihan)
EV = Existence Value (Nilai Keberadaan)
Sebut saja sumber daya mangrove. Luas kawasan mangrove di Indonesia pada tahun 2005 mencapai 2.900.000 hektar. Dengan luas ini Indonesia merupakan negara dengan luas kawasan mangrove terbesar di Asia dan sekitar 19% total kawasan mangrove di dunia berada di Indonesia (FAO, 2007). Indonesia yang memiliki luas lautan yang membentang dari ujung Sabang sampai Merauke memiliki 18% dari jumlah terumbu karang di dunia. Dengan luas terumbu karang yang kurang lebih mencapai angka 60.000 km2. Potensi sumberdaya alam kelautan ini tersebar di seluruh Indonesia mengemban beragam nilai dan fungsi, antara lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai produksi (sumber bahan pangan dan ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung proses ekologis dan penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai dan melindungi pantai dari ancaman abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996). Untuk memahami secara riil, nilai yang terkadung pada suatu sumber daya, para ilmuan melakukan analisis ekonomi untuk mengetahui manfaat sumber daya tersebut bagi masyarakat. Analisis tersebut yaitu valuasi ekonomi sumber daya.
Valuasi Ekonomi Sumber Daya
Valuasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan baik atas nilai pasar (market value) maupun nilai non pasar (non market value). Penilaian ekonomi sumber daya merupakan suatu alat ekonomi (economic tool) yang menggunakan teknik penilaian tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang diberikan oleh suatu sumber daya alam. Tujuan dari penilaian ekonomi yaitu menunjukkan keterikatan antara konservasi sumber daya alam dan pembangunan ekonomi, maka valuasi ekonomi dapat menjadi suatu peralatan penting dalam peningkatan apresisasi dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan itu sendiri (Fauzi, 2010).
Barbier (1994) menjelaskan bahwa valuasi ekonomi dilakukan dengan membuat penilaian total (total economic value) dari nilai ekonomi pada pemanfaatan sumber daya (use value) dan nilai bukan pemanfaatan (non use value). Nilai pemanfaatan (use value) meliputi nilai penggunaan langsung (direct use value), nilai penggunaan tidak langsung (indirect use value), dan nilai pilihan (option value). Nilai bukan pemanfaatan (non use value) meliputi nilai keberadaan.
Berdasarkan penjelasan Barton (1994) dalam Adrianto (2004) didapat definisi nilai ekonomi yang meliputi :
1. Nilai guna langsung (direct use value) merupakan nilai yang didapatkan dari produksi atau konsumsi barang hasil pemanfaatan sumber daya secara langsung. Nilai guna langsung sumber daya mangrove meliputi pemanfaatan kayu dan pengambilan komoditas perikanan (ikan, kepiting dan udang) di kawasan mangrove.
2. Nilai guna tidak langsung (indirect use value) merupakan nilai yang diberikan atas manfaat fungsional sumber daya pada lingkungan atau masyarakat sekitar. Nilai tersebut meliputi nilai kawasan mangrove sebagai penahan intrusi air laut dan nilai penahan gelombang sebagai pengganti break even water atau manfaat lingkungan lain yang dirasakan masyarakat setempat.
3. Nilai pilihan (option value) adalah nilai manfaat sumber daya yang disimpan atau dipertahankan untuk tidak dieksploitasi sekarang demi kepentingan di masa mendatang. Nilai pilihan yaitu nilai keanekaragaman hayati flora dan fauna mangrove.
4. Nilai keberadaan (existence value) adalah nilai yang diberikan masyarakat kepada sumber daya atas berbagai manfaat yang mereka rasakan.
Nilai ekonomi total suatu sumber daya dirumuskan menjadi:
TEV = UV + NUV
= (DUV + IUV + OV) + EV
Keterangan :
TEV = Total Economic Value (Total Nilai Ekonomi)
UV = Use Value (Nilai Penggunaan)
NUV = Non Use Value (Nilai Bukan Penggunaan/Intristik)
DUV = Direct Use Value (Nilai Penggunaan Langsung)
IUV = Indirect Use Value (Nilai Penggunaan Tidak Langsung)
OV = Option Value (Nilai Pilihan)
EV = Existence Value (Nilai Keberadaan)