Ikan merupakan vertebrata tertua dan pertama yang termasuk dalam kelompok Chordata. Ciri-ciri ikan secara umum adalah hidup serta tumbuh di dalam air, berdarah dingin, bernafas dengan insang dan bergerak menggunakan sirip. Dari 13.500 jenis ikan yang hidup di laut terdapat sekitar 7.000 jenis ikan yang menempati ekosistem terumbu karang dan sering disebut sebagai ikan karang (Lieske & Myers, 1994).
Ikan adalah ciri paling dinamis dan paling berwarna-warni dari perairan terumbu karang yang jernih dan mempunyai kandungan unsur hara yang rendah. Di sinilah ikan mencapai keanekaragaman maksimal dengan beberapa ratus spesies per hektar (Craig et all., 2009). Ikan karang memanfaatkan terumbu karang secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan hidupnya. Keberadaan mereka telah menjadikan ekosistem terumbu karang sebagai ekosistem paling banyak dihuni biota air (Nybakken, 1988).
PERSEBARAN IKAN KARANG
Laut tropis dibagi menjadi empat wilayah persebaran ikan karang yaitu Indo - Pasifik, Pasifik bagian timur, Atlantik bagian barat dan Atlantik bagian timur (Nontji, 2005). Indo - Pasifik merupakan wilayah paling luas yang terbentang dari pantai timur Afrika sampai Pulau Easter. Wilayah Indo – Pasifik merupakan wilayah dengan kekayaan terumbu karang dan keanekaragaman ikan karang terbesar. Diperkirakan terdapat sekitar 3000 spesies ikan karang di wilayah Indo-pasifik (Nybakken, 1988). Allen (1997), menjelaskan bahwa kepulauan Indonesia sebagai bagian dari wilayah Indo-Pasifik memiliki 2057 spesies dalam 113 famili ikan karang atau 39% dari jumlah ikan karang dunia.
HABITAT IKAN KARANG DAN SYARAT HIDUP
Secara umum ikan karang akan menyesuaikan diri pada lingkungannya. Setiap spesies memperlihatkan preferensi/kecocokan habitat yang tepat yang diatur oleh kombinasi faktor ketersediaan makanan , tempat berlindung dan variasi parameter fisik seperti bentuk substrat dasar dan kecepatan arus. Sejumlah besar spesies yang ditemukan pada terumbu karang adalah refleksi langsung dari besarnya kesempatan hidup yang diberikan habitat (Randall et al., 1997). Kompleksitas struktur, komposisi dan proporsi penutupan karang hidup memberikan korelasi positif terhadap komunitas ikan karang. Secara umum interaksi antara ikan karang dengan habitatnya meliputi tiga bentuk utama. Pertama, adanya hubungan langsung antara struktur terumbu dan tempat perlindungan. Hal ini akan terlihat jelas pada ikan-ikan yang kecil. Kedua, adanya interaksi pola makan yang melibatkan beberapa ikan karang dan biota sesil, termasuk alga. Interaksi ini penting bagi eksistensi karang yaitu penyedian substrat dasar. Ketiga, adanya suatu interaksi dan peran yang melibatkan struktur terumbu serta pola makan dari planktivora dan karnivora yang berasosiasi dengan terumbu (Nontji, 2005).
JENIS-JENIS IKAN KARANG
Pengelompokan jenis ikan karang dapat dilakukan secara visual dengan memperhatikan morfologinya. Beberapa bagian tubuh yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi ikan karang adalah:
Ditulis oleh : Setyadi
Ikan adalah ciri paling dinamis dan paling berwarna-warni dari perairan terumbu karang yang jernih dan mempunyai kandungan unsur hara yang rendah. Di sinilah ikan mencapai keanekaragaman maksimal dengan beberapa ratus spesies per hektar (Craig et all., 2009). Ikan karang memanfaatkan terumbu karang secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan hidupnya. Keberadaan mereka telah menjadikan ekosistem terumbu karang sebagai ekosistem paling banyak dihuni biota air (Nybakken, 1988).
PERSEBARAN IKAN KARANG
Laut tropis dibagi menjadi empat wilayah persebaran ikan karang yaitu Indo - Pasifik, Pasifik bagian timur, Atlantik bagian barat dan Atlantik bagian timur (Nontji, 2005). Indo - Pasifik merupakan wilayah paling luas yang terbentang dari pantai timur Afrika sampai Pulau Easter. Wilayah Indo – Pasifik merupakan wilayah dengan kekayaan terumbu karang dan keanekaragaman ikan karang terbesar. Diperkirakan terdapat sekitar 3000 spesies ikan karang di wilayah Indo-pasifik (Nybakken, 1988). Allen (1997), menjelaskan bahwa kepulauan Indonesia sebagai bagian dari wilayah Indo-Pasifik memiliki 2057 spesies dalam 113 famili ikan karang atau 39% dari jumlah ikan karang dunia.
HABITAT IKAN KARANG DAN SYARAT HIDUP
Secara umum ikan karang akan menyesuaikan diri pada lingkungannya. Setiap spesies memperlihatkan preferensi/kecocokan habitat yang tepat yang diatur oleh kombinasi faktor ketersediaan makanan , tempat berlindung dan variasi parameter fisik seperti bentuk substrat dasar dan kecepatan arus. Sejumlah besar spesies yang ditemukan pada terumbu karang adalah refleksi langsung dari besarnya kesempatan hidup yang diberikan habitat (Randall et al., 1997). Kompleksitas struktur, komposisi dan proporsi penutupan karang hidup memberikan korelasi positif terhadap komunitas ikan karang. Secara umum interaksi antara ikan karang dengan habitatnya meliputi tiga bentuk utama. Pertama, adanya hubungan langsung antara struktur terumbu dan tempat perlindungan. Hal ini akan terlihat jelas pada ikan-ikan yang kecil. Kedua, adanya interaksi pola makan yang melibatkan beberapa ikan karang dan biota sesil, termasuk alga. Interaksi ini penting bagi eksistensi karang yaitu penyedian substrat dasar. Ketiga, adanya suatu interaksi dan peran yang melibatkan struktur terumbu serta pola makan dari planktivora dan karnivora yang berasosiasi dengan terumbu (Nontji, 2005).
JENIS-JENIS IKAN KARANG
Pengelompokan jenis ikan karang dapat dilakukan secara visual dengan memperhatikan morfologinya. Beberapa bagian tubuh yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi ikan karang adalah:
- Sirip (bentuk dan kelengkapannya)
- Bentuk badan
- Posisi mulut
- Bentuk mulut
- Ciri khusus
- Warna/ corak
- Tempat hidup/ Kebiasaan hidup
- Tingkah laku
- Sirip (bentuk dan kelengkapannya)
- Sirip caudal (ekor): membulat, mendatar, berlekuk tunggal, bulan sabit, cagak
- Sirip dorsal (punggung): duri keras, duri lunak
- Bentuk badan: Fusiform, Compressiform, Depressiform, Anggulliform, Filliform, Taeniform, Sagitiform, Globiform
- Posisi mulut: Terminal, Subterminal, Inferior, Superior
- Ciri khusus: Skut, Finlet, Kil, Adipose fin, Jenggot
- Warna/ corak
- Tempat hidup/ Kebiasaan hidup
- Nocturnal/Aktif pada malam hari
- Diurnal/Aktif pada siang hari
- Crespuscular/Aktif sepanjang hari
- Hidup di sela-sela karang (Apogonidae), hidup di sela-sela anemon (Amphiprion), hidup diatas karang (Daschyllus), hidup dan bersembunyi di celah karang (Muraenidae, Serranidae)
- Tingkah laku lainnya
- Melakukan penyamaran (ikan lepu, ikan sebelah)
- Cara berenang
- Pemakan tumbuhan
- Pemangkas (grazer): ikan pemangkas adalah pemakan tumbuhan dan memakan alga atau tumbuhan laut yang berbunga (misalnya lamun). Jenis ikan ini antara lain ikan parrot, surgeon, beberapa damsel dan blenny.
- Pemakan pemilih (browser): ikan pemilih adalah herbivora yang memakan bagian-bagian alga yang kaya unsur hara, mempunyai kandungan racun yang rendah. Jenis ikan ini antara lain ikan rabbit dan ikan drummer.
- Detritivora: ikan detritivora adalah pemakan tumbuhan mati, tetapi sasaran mereka yang sebenarnya adalah lapisan penuh kehidupan yang menyelubungi serpihan-serpihan yang nampaknya mati ini. Sebagian bahan dalam struktur tumbuhan misalnya selulosa sukar sekali dicerna hewan. Namun, bakteri dan jamur dapat mengurai bahan-bahan ini dan pada gilirannya kemudian dimakan oleh makhluk satu sel lainnya. Struktur gigi beberapa ikan membuka kemungkinan bahwa mereka mencari tumbuhan mati didasar laut. Sasaran mereka bukan alga.
- Pemakan daging
- Planktivora: pemakan plankton. Jenis ikan ini antara lain ikan ‘damsel’, ‘fussiler’, ‘cardinal’, sebagian ‘wrasse’, sebagian ‘butterfly’, ‘fairy basslet’.
- Pemangsa bentik/dasar laut: jenis ikan ini antara lain ‘wrasse’, ‘sweetlips’, ‘emperor’, ‘trevally’ berukuran kecil, sebagian hiu.
- Piscivora: Pemakan ikan lainnya: jenis ikan ini antara lain ‘trout’ karang, ‘cod’, hiu, belut ‘moray, ikan ‘jack’, barracuda.
Ditulis oleh : Setyadi