Pendidikan adalah salah satu jalur untuk mencapai kemandirian dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Lewat pendidikan lah segala kemajuan negara dalam bidang IPTEK, ekonomi dan politik dapat tercapai. Basis pendidikan yang kuat dapat membentuk karakter seseorang dan mewujudkan masyarakat yang Madani. Para pelaku dunia pendidikan adalah investasi jangka panjang bangsa di masa depan, pada punggungnya lah ideologi dan arah pembangunan diletakkan. Meminjam istilah 'para ahli ilmu' dalam bahasa arab yaitu ulama. Manusia satu ini lah yang memiliki peran penting dalam mengarahkan dan memonitoring segala bentuk kegiatan dalam politik, ekonomi sampai tatanan hubungan antar manusia. Sepeninggalan Rasulullah, ulama yang diberikan kelebihan untuk memahami berbagai macam ilmu adalah sumber utama pembelajaran umat manusia. Perannya yang sangat berpengaruh tersebut menjadikannya tempat bersandar para pemimpin untuk menentukan arah kebijakan. Pentingnya pendidikan yang dirasakan oleh Indonesia, dituangkan langsung pada UUD Negara pasal 31 ayat 1 dan 2 selepas bangsa ini mencapai kemerdekaannya di tahun 1945. “Setiap warga negara berhak menerima pendidikan dan pembelajaran yang layak”, penjelasan ayat yang menyatakan bahwa pemerintah dan negara wajib memberikan pendidikan yang layak bagi seluruh rakyat.
Sejarah rekam jejak pendidikan di Indonesia sudah dimulai dari jaman kerajaan pada abad ke-4. Setiap kerajaan baik kerajaan Hindu, Budha maupun muslim memiliki ruang khusus untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pendidikan. Kegiatan utama pendidikan di masa kerajaan meliputi pembelajaran mengenai kitab (Budha, Hindu dan Muslim), menerjemahkan kitab ke bahasa jawa kuno, agraria dan mendalami ilmu sesuai dengan bidang yang digeluti. Pada jaman kerajaan Mataram kuno sudah berdiri penjurusan bidang dalam Fakultas Agama, Fakultas Teknik dan Bangunan serta Fakultas Sastra. Pada periode penjajahan, pendidikan juga dikembangkan dengan model yang berbeda. Kasta/strata lah yang menjadikan pembedaan materi pembelajaran. Sistem pembelajaran dibedakan menjadi 3, yaitu untuk kalangan rakyat jelata, kalangan bangsawan dan kalangan internasional (anak-anak dengan darah keturunan bangsa Eropa). Sistem pendidikan tersebut kemudian mulai berubah dan berkembang dengan munculnya gerakan-gerakan sosial masyarakat yang peduli dengan peningkatan pendidikan.
Pada jaman sekarang, cita-cita pendidikan Indonesia belum sepenuhnya terwujud. Berbagai macam masalah yang lahir dari sistem dan distribusi mulai terlihat. Kesenjangan yang tinggi antara pendidikan di kota-kota besar dan di daerah sudah terlihat jelas. Lagi-lagi pemerintah yang turut disalahkan sebagai dalang utamanya. Padahal kesadaran akan pentingnya pendidikan masih rendah diantara masyarakat. Hal ini turut menjadi penghalang bagi majunya kualitas pendidikan Indonesia. Untuk mengetahui secara nyata masalah pendidikan yang ada di daerah terpencil, silahkan baca link ini http://data.axmag.com/data/201311/20131127/U112143_F252357/FLASH/index.html pada bagian pendidikan.
Sejarah rekam jejak pendidikan di Indonesia sudah dimulai dari jaman kerajaan pada abad ke-4. Setiap kerajaan baik kerajaan Hindu, Budha maupun muslim memiliki ruang khusus untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pendidikan. Kegiatan utama pendidikan di masa kerajaan meliputi pembelajaran mengenai kitab (Budha, Hindu dan Muslim), menerjemahkan kitab ke bahasa jawa kuno, agraria dan mendalami ilmu sesuai dengan bidang yang digeluti. Pada jaman kerajaan Mataram kuno sudah berdiri penjurusan bidang dalam Fakultas Agama, Fakultas Teknik dan Bangunan serta Fakultas Sastra. Pada periode penjajahan, pendidikan juga dikembangkan dengan model yang berbeda. Kasta/strata lah yang menjadikan pembedaan materi pembelajaran. Sistem pembelajaran dibedakan menjadi 3, yaitu untuk kalangan rakyat jelata, kalangan bangsawan dan kalangan internasional (anak-anak dengan darah keturunan bangsa Eropa). Sistem pendidikan tersebut kemudian mulai berubah dan berkembang dengan munculnya gerakan-gerakan sosial masyarakat yang peduli dengan peningkatan pendidikan.
Pada jaman sekarang, cita-cita pendidikan Indonesia belum sepenuhnya terwujud. Berbagai macam masalah yang lahir dari sistem dan distribusi mulai terlihat. Kesenjangan yang tinggi antara pendidikan di kota-kota besar dan di daerah sudah terlihat jelas. Lagi-lagi pemerintah yang turut disalahkan sebagai dalang utamanya. Padahal kesadaran akan pentingnya pendidikan masih rendah diantara masyarakat. Hal ini turut menjadi penghalang bagi majunya kualitas pendidikan Indonesia. Untuk mengetahui secara nyata masalah pendidikan yang ada di daerah terpencil, silahkan baca link ini http://data.axmag.com/data/201311/20131127/U112143_F252357/FLASH/index.html pada bagian pendidikan.